وَمَا يُؤْمِنُ اَكْثَرُهُمْ بِاللّٰهِ اِلَّا وَهُمْ مُّشْرِكُوْنَ106
Tafsir Kemenag
Ayat ini menjelaskan keadaan orang-orang Quraisy Mekah. Di samping percaya kepada Allah yang menciptakan segala sesuatu, mereka juga menyekutukan-Nya. Kalau mereka ditanya siapa yang menciptakan semua yang ada di bumi maupun di langit, mereka akan menjawab dengan tegas bahwa yang menciptakan semuanya itu ialah Allah swt sebagai tercantum dalam Al-Quran:
Dan sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah," tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Luqman/31: 25)
Pengakuan Quraisy Mekah terhadap eksistensi Allah juga diikuti dengan mempersekutukan-Nya. Mereka menyembah berhala dan menjadikan pendeta sebagai tuhan. Bahkan, ada di antara mereka yang mengatakan bahwa Allah itu mempunyai anak. Mahasuci Allah swt dari apa yang dituduhkan itu. Menyekutukan Allah itu adalah dosa yang paling besar. Ibnu Masud pernah bertanya kepada Nabi Muhammad saw tentang dosa yang paling besar. Nabi saw menjawab:
Bahwa kamu jadikan sekutu bagi Allah swt padahal Dialah yang menciptakanmu. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Masud)
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia