الۤمّۤرٰۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِۗ وَالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ 1
Tafsir Kemenag
Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, dan tidak mengandung hal-hal yang bisa meragukan orang terhadap kebenarannya.
Kebenaran Al-Quran meliputi seluruh aspek yang terkandung di dalamnya seperti hukum, syariat yang bersifat shalih fi kulli zaman wa makan (cocok untuk sepanjang zaman dan di semua tempat), bermacam-macam perumpamaan, kisah, dan petunjuknya yang harus diikuti oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kebenaran Al-Quran telah terbukti pada masa-masa awal Islam. Dengan berpegang teguh pada Al-Quran, umat Islam mampu membangun bangsa yang berbudaya tinggi dan berakhlak mulia. Al-Quran memotivasi manusia untuk bangkit berjuang menegakkan kebenaran, menghancurkan kemungkaran, menegakkan keadilan, dan melenyapkan kezaliman. Dengan menjalankan petunjuk Al-Quran umat Islam mampu menjadi bangsa yang berwibawa. Tapi ketika Al-Quran ditinggalkan, umat Islam lebih memilih keduniaan daripada akhirat yang kekal, dan akibat ketidakyakinan umat Islam terhadap janji-janji Allah yang termaktub dalam Al-Quran, umat Islam berubah menjadi bangsa yang terbelakang, terbelit kemiskinan dan kebodohan. Jika umat Islam saat ini tidak menyadari kekeliruannya dan tidak berusaha memperbaikinya, dengan cara kembali menjalankan pesan-pesan Al-Quran, maka umat Islam akan tetap terpuruk dalam kebodohannya. Allah tidak akan mengubah nasib mereka jika mereka tidak mengubah nasib mereka sendiri. Firman Allah swt.:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (ar-Rad/13: 11)
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia