فَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اِنَّ هٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقٰى 117
Kemudian Kami berfirman, “Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.
Tafsir Kemenag
Karena Iblis tidak mau sujud kepada Adam disebabkan kesombongannya dan iri hati atas kemuliaan dan kehormatan yang diberikan kepada Adam. Allah menegaskan kepadanya bahwa Iblis itu adalah musuhnya dan musuh istrinya. Oleh sebab itu ia harus berhati-hati dan waspada terhadap tindak tanduknya, janganlah sekali-kali ia mengikuti bujuk rayunya yang mungkin berupa nasehat atau anjuran. Tidak ada tujuannya kecuali menimpakan musibah atau malapetaka kepadanya. Jika ia teperdaya dengan mulut manisnya yang bila diikutinya mungkin akan menyebabkan Adam terusir dari surga yang penuh rahmat dan karunia-Nya. Bila hal ini terjadi tentulah Iblis akan tertawa gembira sedangkan Adam akan menderita kehidupan yang berat di dunia, di mana dia harus berjuang dan bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya sedang di dalam surga dia hidup serba cukup tak ada kekurangan satu apapun, semua keinginannya dengan mudah tercapai dan terlaksana.
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia