وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ 34
Tafsir Kemenag
Ayat ini menegaskan bahwa Muhammad sebagai manusia adalah sama halnya dengan manusia lainnya, yaitu bahwa ia tidak akan kekal hidup di dunia ini. Allah belum pernah memberikan kehidupan duniawi yang kekal kepada siapa pun sebelum lahirnya Nabi Muhammad. Walaupun dia adalah Nabi dan Rasul-Nya, namun ia pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini apabila ajalnya sudah datang. Dan mereka pun demikian pula, tidak akan kekal di dunia ini selama-lamanya. Inilah salah satu segi dari keadilan Allah terhadap semua mahluk-Nya, dan merupakan Sunnah-Nya yang berlaku sepanjang masa.
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul.... (Ali 'Imran/3: 144)
Maka ayat ini menyatakan lebih tegas, bahwa Nabi Muhammad akan meninggalkan dunia yang fana ini, sebagaimana halnya rasul-rasul yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, walaupun ia suatu ketika meninggal dunia, namun agama Islam yang telah dikembangkannnya akan tetap ada dan semakin berkembang, karena Allah telah memberikan jaminan untuk kemenangannya. Sebab itu adalah sangat keliru, bila kaum musyrikin mengharapkan bahwa dengan wafatnya Nabi Muhammad maka agama Islam akan terhenti perkembangannya, dan dakwah Islamiah akan mereda. Kenyataan sejarah kemudian menunjukkan bahwa setelah wafatnya Nabi Muhammad dakwah Islamiah berjalan terus sehingga agama Islam berkembang jauh melampaui batas-batas jazirah Arab, baik ke Timur, Utara, maupun ke Barat dan Selatan.
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia