اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاَثَارُوا الْاَرْضَ وَعَمَرُوْهَآ اَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوْهَا وَجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۗ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَۗ9
Dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas. Maka Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri.
Tafsir Kemenag
Pada ayat ini, Allah memberi peringatan kepada orang-orang musyrik dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Mereka sebenarnya selalu bepergian melakukan perdagangan dari Mekah ke Syiria dan Arab selatan dari negeri-negeri yang lain yang berada di sekitar Jazirah Arab. Dalam perjalanan tersebut, mereka melalui negeri-negeri yang dihancurkan oleh Allah, karena penduduknya mendustakan rasul-rasul yang telah diutus kepada mereka, seperti negeri kaum 'Ad, Samud, Madyan, dan sebagainya.
Umat-umat dahulu kala itu telah tinggi tingkat peradabannya, lebih perkasa dan kuat dari kaum musyrik Quraisy. Umat-umat dahulu itu telah sanggup mengolah dan memakmurkan bumi, lebih baik dari yang mereka lakukan. Akan tetapi, umat-umat itu mengingkari dan mendustakan para rasul yang diutus Allah kepada mereka, sehingga mereka dihancurkan Allah dengan bermacam-macam malapetaka seperti sambaran petir, gempa yang dahsyat, angin kencang, dan sebagainya. Demikianlah sunah Allah yang berlaku bagi orang-orang yang mengingkari agama-Nya dan sunah itu akan berlaku pula bagi setiap orang yang mendustakan para rasul, termasuk orang-orang Quraisy sendiri yang mengingkari kerasulan Muhammad saw. Sekalipun Allah telah menetapkan yang demikian, namun orang-orang musyrik tidak mengindahkan dan memikirkannya.
Ayat ini merupakan peringatan kepada seluruh manusia di mana pun dan kapan pun mereka berada, agar mereka mengetahui dan menghayati hakikat hidup dan kehidupan, dan mengetahui tujuan Allah menciptakan manusia. Manusia diciptakan Allah dengan tujuan yang sama, sejak dahulu kala, saat ini, dan juga pada masa yang akan datang, yaitu sebagai khalifah Allah di bumi dan beribadah kepada-Nya. Barang siapa yang tujuan hidupnya tidak sesuai dengan yang digariskan Allah, berarti mereka telah menyimpang dari tujuan itu dan hidupnya tidak akan diridai Allah. Oleh karena itu, bagi mereka berlaku pula sunah Allah di atas.
Akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah sekali-kali tidak bermaksud menganiaya orang-orang kafir dengan menimpakan azab kepada mereka. Akan tetapi, mereka sendirilah yang menganiaya diri mereka sendiri, dengan mendustakan rasul dan mendurhakai Allah
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia