وَجَعَلُوْا بَيْنَهٗ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا ۗوَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ اِنَّهُمْ لَمُحْضَرُوْنَۙ158
Dan mereka mengadakan (hubungan) nasab (keluarga) antara Dia (Allah) dan jin. Dan sungguh, jin telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret (ke neraka),
Tafsir Kemenag
Di samping kaum kafir Mekah itu memandang malaikat sebagai anak Allah, mereka juga memandang Allah punya hubungan nasab (kekerabatan) dengan jin. Yaitu bahwa Allah memperistri sejumlah jin-jin perempuan, dan dari hubungan itu lahirlah malaikat dan malaikat itu jenisnya perempuan. Pandangan itu sangat keliru, karena bila demikian jin-jin itu berkedudukan sama dengan Allah, padahal mereka sendiri mengakui bahwa mereka pun nanti akan dihadirkan di depan-Nya, diminta tanggung jawabnya berkenaan dengan perbuatan-perbuatan mereka, serta disiksa bila bersalah. Dengan pertanggungjawaban itu berarti bahwa mereka tidaklah sama dengan Allah dan bukan keluarga Allah, tetapi adalah hamba-hamba-Nya yang akan diberi pahala bila berbuat baik dan akan dihukum bila berbuat jahat, sesuai dengan firman-Nya:
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat) sebagai anak." Mahasuci Dia. Sebenarnya mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan (al-Anbiya'/21: 26)
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia