اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ قَرَارًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً وَّصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ ۚ فَتَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ64
Allah-lah yang menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentukmu lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.
Tafsir Kemenag
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah yang menjadikan bumi untuk manusia sebagai tempat kediaman. Mereka hidup di atasnya dengan menikmati rezeki yang dilimpahkan-Nya. Dia pula yang menjadikan langit sebagai atap dan dihiasi dengan bintang-bintang yang gemerlapan tampak di malam hari. Karena keteraturan peredaran bintang-bintang, timbullah malam, siang, gelap, dan terang-benderang.
Pada ayat ini juga diterangkan dalil-dalil keesaan dan kekuasaan Allah yang terdapat pada diri manusia sendiri. Allah telah menjadikan manusia dalam bentuk yang paling baik di antara para makhluk-Nya dan dilengkapi dengan anggota tubuh yang sesuai dengan keperluan dan kepentingan hidup manusia sendiri. Dia pulalah yang memberikan kepada manusia makanan dan minuman yang baik sebagai rezeki dari-Nya. Allah itu Tuhan yang Mahatinggi, yang memiliki semesta alam.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Tuhan yang melimpahkan rahmat-Nya kepada manusia adalah Tuhan yang wajib disembah. Tuhan Yang Mahasempurna dan memiliki semesta alam. Firman Allah:
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (al-Baqarah/2: 21-22)
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia