اِنْ يَّسْـَٔلْكُمُوْهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوْا وَيُخْرِجْ اَضْغَانَكُمْ 37
Tafsir Kemenag
Dalam ayat ini, Allah menerangkan salah satu dari sifat manusia yang tercela ialah kikir dan sangat mencintai dan menginginkan harta. Allah menyatakan bahwa Ia tidak minta mereka memberikan harta mereka seluruhnya untuk diberikan kepada kaum Muslimin yang lemah. Bila Ia meminta seluruhnya seperti itu, pasti mereka tidak akan memberikannya karena mereka terlalu tamak kepada harta dan tidak akan memberikannya kepada orang-orang miskin. Allah mengetahui yang demikian. Semakin sering permintaan itu diulang-ulang, semakin bertambah rasa benci dan dengki mereka terhadap orang miskin tersebut.
Sifat kikir itu telah menjadi tabiat manusia. Ia merupakan sifat yang didatangkan kemudian, sebagaimana firman Allah:
Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. (an-Nisa'/4: 128)
Allah swt berfirman:
Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang- orang yang beruntung. (al-hasyr/59: 9)
Dalam ayat yang lain dinyatakan jika manusia dapat menghilangkan atau mengurangi sifat kikirnya itu, maka ia akan menjadi orang yang beruntung hidup di dunia dan di akhirat.
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia