اَوَلَمْ يَنْظُرُوْا فِيْ مَلَكُوْتِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا خَلَقَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍ وَّاَنْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَدِ اقْتَرَبَ اَجَلُهُمْۖ فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَهٗ يُؤْمِنُوْنَ185
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya waktu (kebinasaan) mereka? Lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai?
Tafsir Kemenag
Dalam ayat ini Allah mengecam mereka yang mendustakan Rasul. Mengapa mereka tidak memperhatikan apa yang terdapat pada kerajaan langit, dalam ruang angkasa yang sangat luas dengan jutaan bintang-bintang dan sejumlah planet-planet yang belum diketahui secara pasti keadaannya, beserta bulan-bulan yang beredar sekelilingnya di tiap-tiap planet itu. Dan mengapa pula mereka tidak memperhatikan apa yang terjadi di bumi, lautan dan daratan dengan segala hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di alam keduanya? Semua makhluk itu bagaimana kecilnya tunduk kepada suatu hukum yang rapi dan pasti, "Siapakah yang menciptakan hukum atau Sunnah itu?" Sekiranya mereka sejenak merenungkan isi kerajaan langit dan bumi itu tentulah mereka akan memperoleh petunjuk untuk membenarkan kerasulan Muhammad saw, mereka beriman kepada ayat-ayat Al-Quran yang dibawanya.
Demikian pula halnya, sekiranya mereka memperhatikan dengan mendalam pada diri mereka sendiri. Manusia sebagai makhluk yang hidup pastilah akan berakhir dengan kematian, cepat atau lambat. Apakah mereka akan menghadap Tuhan dengan membawa amal kejahatan itu? Orang-orang kafir akan menyadari betapa bijaksananya jika sekiranya mereka menerima peringatan-peringatan dan ajaran-ajaran yang dibawa Rasul. Apa yang dibawa oleh Rasul itu sebenarnya bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat, yakni kepercayaan tentang adanya hari Kiamat dan hari pembalasan, buruk dan baik dan berita kehidupan sesudah mati. Jika mereka tidak percaya kepada ajaran Al-Quran yang dibawa oleh Rasul itu, maka adakah ajaran lain atau berita lain yang patut mereka percayai? Jika mereka tidak menemukan berita dan ajaran lainnya, maka Al-Quran-lah satu-satunya pilihan dan pegangan bagi mereka.
Sumber: Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia